Pada tanggal 29 Desember yang lalu, kita telah diperlihatkan sebuah hal yang mengagumkan. Bagaimana perhelatan Final AFF Suzuki Cup menjadi salah satu alat pemersatu bangsa yang handal. Setelah kalah dari Malaysia pada leg 1 di Bukit Jalil, seluruh euphoria dan dukungan ditujukan kepada Timnas. Inilah saatnya, bahwa memang bangsa masih bisa bersatu. Bangsa kita masih bisa menunjukkan nasionalisme, dan bangsa kita masih bisa menunjukkan sportivitas yang tinggi.
Apakah ruang karaoke mempunyai dampak yang sama? Dilihat dari perspektif yang sama, bisalah ditarik kesimpulan bahwa ya, karaoke mempunyai dampak yang sama dalam menyatukan minat. Semuanya bersuara dan menikmati musik yang dinyanyikan. Bukankah musik adalah sebuah bahasa yang universal?
Permasalahannya kemudian adalah, bagaimana ketika berbagai umur, jenis kelamin, profesi dan genre musik berbeda dijadikan satu? Apakah akan terjadi sebuah perang besar? Perang dalam memperebutkan siapa yang diatas siapa, dan berhak menjadi vokalis utama.
Disinilah kita belajar berdemokrasi. Menghargai selera masing-masing orang. Biasanya banyak orang yang memandang aneh ketika kami, Komunitas Blogger Makassar AngingMammiri melakukan kopdar. Kami ini kumpulan apa? Dari segi umur, beda. Dari segi profesi, beda satu sama lain. Apalagi ketika sesi kerokan massal dihelat, maka semakin nampaklah perbedaan ini.
Saya, yang merupakan anak kekinian, mendengarkan Amy Winehouse dan Rihanna, bisa menyanyikan Arti Kehidupannya Mus Mujiono yang merupakan keahlian Daeng Nuntung, bisa menikmati alunan dangdut Rhoma Irama yang dinyanyikan oleh Kak Anchu, ataupun kembali ke era lawas bersama Bohemian Rhapsody yang dihentakkan oleh Rara dan Intan.
Semuanya saling berkait satu sama lain. Bukankah memang kita bisa menikmati musik apapun? Walaupun mereka terkadang mengernyitkan dahi ketika melihat list lagu pilihan saya. Hahaha. Sepertinya kebiasaan ini telah menjadi hobby, kalau mau dikatakan. Sekedar melepas penat dan emosi setelah beraktifitas selama hari kerja.
Diruang karaokelah proses menghargai bisa terjadi. Ketika memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bersuara, ataupun sekedar menjadi suara dua. Semua menekan aksi egosi masing-masing dan menekankan kenyamanan bersama. Kalau ingin konser tunggal, kenapa tidak pergi sendirian saya karaokeannya? Hihihi.
Jadi perhitungan sederhananya adalah semua orang mempunyai kesempatan yang sama. Semua orang memiliki potensi yang sama, dan semua orang akan menghargai kemampuan orang lain. Keadaan apa yang lebih baik dari itu? Yah, mungkin kecuali merasa minder kali dengan suara yang dimiliki. Kalo saya sih, peduli amat. Toh yang penting bersenang-senangnya kan?
Sunday, January 2, 2011
Karaoke Massal, sebuah penyatu kehidupan.
Thursday, July 2, 2009
How to refresh stress after work
Just be careful. When you get a lot of stress at the office, you may need something to make you more relax. Watching a football game maybe a better idea. You can call your buddy or take you kids in the weekend. You can see the list on the nfl sunday ticket schedule. You can ask them first to go with you.
What about the time? Maybe you don't have more time to buy the nfl sunday ticket, you can ask a help from your friends. If you really busy to work, you don't have to afraid didn't get the ticket.
Now you can arrange a strong relationship between father and son, earn some money for nfl sunday ticket price and you enjoy the time. From monday to friday get work and having fun in the weekend!
Tuesday, June 30, 2009
Pria Panggilan
Hahaha! Banyak yang berkomentarlah. Macam-macam pula. Ada yang ngajakin HTS juga, ada pula yang hanya sekedar tertawa. Tapi yang paling meradang adalah DIA. Yang sudah pedekate selama satu bulan terakhir. Berbagi cerita dan berbagi mimpi. Eh ujung-ujungnya saya malah ngeset status seperti itu. Maaf. Saya masih menikmati menjadi pria panggilan. Dipanggil sana sini untuk membuat orang lain bahagia.
Pria panggilan. Itulah julukan yang disodorkan kepadaku oleh tante anna. Tentu saja dalam konteks ini, saya adalah orang yang ready go. Ditelpon ayo! Kemana saja dan kapan saja. Tapi tentu saja ini hanya berlaku dalam weekend saja. Jangan harap deh kalau waktu ngantor saya mau diajak kesana kemari. Bisa dipecat saya! Haha! Dan perjalanan menembus weekend 2 hari kemarin terbayar sudah. Berbagi cerita dan berbagi tawa dengan para sahabat.
Hari I
Sabtu, 27 Juni 2009. 11. 59 AM.
Pemanggil : Nanie
Kasus : mencarikan kado dan kue ulang tahun buat Mus. Kayaknya memang sudah menjadi kebiasaan, ada yang ulang tahu harus dirayakan. Jadilah kami menembus belantara tamalanrea (halah!) di jam 12 siang untuk mencari kue dan kado tersebut. Rute kami adalah Mtos, pintu 2, Candy Cake di pengayoman, Zazil Bakery di pettarani. Rupanya yang terjauh yang menang. Kami dapat Cake dengan harga lumayan di Zazil. Jam 4 balik lagi ke kantor. Pyuh!
Sabtu, 27 Juni 2009. 18. 06 PM.
Pemanggil : Mus
Kasus : ya, saya bisa dibooking oleh siapa saja. Gak peduli cewek, cowok, tante ataupun om. Kali ini Mus mau ngajak makan. Emang sih sudah ada rencana mau diajak jalan tapi berhubung dia datang ke kantor bersama tuan-puterinya-yang-tidak-penting, saya jadi malas. Mending pulang. Tapi rencana batal. Rute berikutnya adalah makan-makan bersama anak AM. Hore! Saya menunggu di CV Dewi saja. Mau mandi dulu, sekalian melihat Sobel juga.
Sabtu, 27 Juni 2009. 19. 03
Pemanggil : Nuri
Kasus : Sebuah sms masuk di inbox saya,
”Ball, dimanako? Nonton yuk”. Sebuah titah yang tidak bisa ditolak. Saya kemudian sms balik untuk menjemputnya habis acara makan. Nonton midnight saja.
Sabtu, 27 Juni 2009. 19. 06
Pemanggil : Vita
Kasus : masih sms lagi. Tujuan? Ngajak nonton transformer juga. Cuma bukan hari sabtu. Minggu depannya saja. Saya tidak membalas. Takut membuat janji. Hehehe.
Sabtu, 27 Juni 2009. 19. 21
Pemanggil : Tanta Anna
Kasus : masih di CV Dewi. Sudah siap berangkat. Sudah makan cemilan kripik apel dan kripik nangka dari malang. Dia mnegajak nonton transformer juga. Katanya biar sama teman-teman yang lain. Belum menjawab juga. Enaknya pergi sama sapa yah?
Perjalanan kami di malam minggu diwarnai dengan tawa dan gilagilaan di Bumbu Desa. Kami sudah mutar-mutar mall panakkukang, semua tempat makan penuh! Tapi biarlah, banyak yang ”enak” dilihat juga kok di bumbu desa. Haha. Yang paling gila adalah kami saling baku tantang. Ani memberikan satu potong kue untuk akang pelayannya, saya memberikan satu potong juga untuk mbak-mbak geulisnya. Alhasil kami diperhatikan oleh semua pengunjung Bumbu Desa malam itu. plus orang-orang yang berlalu lalang di depan. Biarlah! Yang penting senang-senang!
Saturday, June 20, 2009
Update : Around Makassar
Kemarin saya dan Mus kembali mengelilingi kota Makassar. Misi kami kali ini mencari beberapa perlengkapan untuk kafe. Semuanya masih berupa survey. Lokasi pertama, Gubernuran. Mengambil materi dummy untuk website CD Project (mudah-mudahan kami yang memenangkan pitching ini!!!). Saya semakin menyadari bahwa memang lucu mendengar orang Jepang berbicara bahasa Indonesia. Antara sengau dan tidak jelas (maafkan kami Nakajima-san!). Mungkin begitu pula apabila kita (orang Indonesia tentu saja) berbicara dalam bahasa Jepang. Pasti terdengar aneh.
Yak lanjut! Lokasi kedua adalah cetak standing Banner kantor. Kalo kemarin-kemarin memang sudah ada beberapa standing banner beberapa unit usaha di kantor. Kali ini mau pesan yang paket komplit. Menujulah kami ke Mawar Advertising di jalan Korban 40000 jiwa. Bla, bla, bla, kami ngobrol sedikit dengan mbak-mbak FO nya, kami langsung disuruh naik ke bagian design.
Saya : ”mbak yang dilantai 2 kan?”
Mbak : ” iya, langsung naik saja.”
Saya : ”mbak, bisa tolong orang itu suruh geser sedikit kursinya? Saya tidak bisa lewat”
Mbak : tersenyum tipis dengan muka menghina.
Haha! Ada beruang terjepit di tengah kursi. Ya sud lah. Kelar cetak standing banner, kembali mencari misi selanjutnya. Mencari sofa! Duh sudah berasa new family deh! Cuma karena saya jalannya berdua sama Mus, tolong jangan diasosiasikan dengan yang lain yah! Mutar-mutar lagi, akhirnya kami hanya sanggup singgah di 2 toko furniture di jalan Latimojong. Kami pun sudah membidik target sofa yang mana akan dipakai untuk di kafe nanti (seolah-olah kami yang menutuskan saja!) plus keterangan dimana akan mendapatkannya.
Berhubung kami sudah skalian di Latimojong, ada satu toko buku yang ingin saya cari. Toko Buku Fabolous. Soalnya penasaran saja, Buyung, Iksan, dan yang lainnya suka banget beli majalah bekas disini. Yah telat satu bulan gak masalah lah. Yang penting tetap update kan cint! Saya selalu kelewatan kalau mau cari toko buku ini. Dibagian mana sih? Katanya depan Pizza Ria Kafe, tapi kok saya tidak pernah nemu? Berbekal 4 mata lebih baik dari pada 2 mata, saya dan Mus akhirnya menemukan tempat tersebut! Pantas saja susah dilihat, wong plang namanya saja tertutup oleh rimbunnya daun pohon. Plus gak ada pemberitahuan lain bahwa itu toko buku.
Apa yang kami dapatkan? Haha! Puas saya mencari majalah. Ada beberapa majalah yang memang sudah saya incar. Ini juga bisa jadi (bahan) pengisi blog tentu saja. Ngubek-ngubek tumpukan majalahnya, akhirnya saya memutuskan untuk membawa pulang, 7 MAJALAH!!! Kalo dinominalkan dengan harga normal awal pembelian, mestinya kami membayar 300 ribu. Tapi kmarin Cuma ditebus dengan harga 25 ribu saja! Walopun telat satu bulan, yah gak masalah!!
Lokasi terakhir yang harus ditempuh adalah tempat pembelian kaca. Hmm, dimana bisa beli kaca sege-gede gaban? Ah iya! Di depan M’Tos ada. Pusat beli dan potong kaca. Melangkahlah kami kesana. Ini adalah tujuan terakhir. Semangat anak muda! Pas masuk di toko ada satu kalimat yang mengundang senyum saya dan Mus. Tercetak dengan huruf kapital semua dan ditulis dengan tinta (atau cat?) hitam pekat.
”TOLONG SAUDARA JANGAN MENDEKAT DI TEMPAT POTONG KACA”
Tolong yah, lengkap dengan kata saudara. Hahaha! Mestinya dilengkapi dong, saudara saudari. Jadi kayak bikin undangan nikahan saja. Tambah kacau lagi karena entah siapa yang oon yah, penjaganya atau yang punya toko atau kami? Perasaan kami Cuma bertanya kaca yang mana cocok untuk dibuatkan sistem ventilasi di dalam ruangan. Oke, jawaban pertama masih normal. Pertanyaan kedua, berapa harganya? Yang punya toko hanya menjawab, 125. yo oloo, 125 apa? 125 ribu? Atau 1 juta 250 ribu? Ckckckc. Sudahlah! Yang jelas kami tahu bahwa harus ke jalan sulawesi (selatan) untuk memesan benda seperti yang kami ingin buat itu.
Itulah lokasi terakhir yang harus ditempuh dalam waktu 3 jam, disaat matahari sedang cerah-cerahnya bersinar. Get a clue? Mungkin saja besok-besok ada yang mencari beberapa keperluan seperti kami, sudah tahu harus ke jalan mana saja kan? Sampai ketemu di Around Makassar edisi berikutnya!
Saturday, March 28, 2009
And let the love lead me the way…
Tampaknya Tuhan sedang bercanda padaku saat ini. Kenapa saya katakan demikian? Catatan rekor dalam dua hari ini ada tiga orang sahabat saya yang mengeluh mengenai cinta. Cinta? Ya, satu kata yang mempunyai berjuta makna. Makna yang indah, buruk, dan semua hal lain mengenainya. Mengapa saya katakan Tuhan sedang bercanda padaku? I means, hey! Saya? Yang terakhir pacaran satu abad yang lalu? Mengapa semua orang mengisahkan bagaimana perasaan mereka kepadaku?
Okelah, kalau memang dari perspektif sahabat, saya yang harus mengajak mereka berlogika. Melihat semua hal dari sudut pandang yang berbeda. Karena terkadang cinta membuat mereka buta dan tidak bisa melihat sebagaimana mestinya,
”Apakah mata mereka masih tertutupi oleh selaput pink?”
Hahaha. Satu orang sahabat yang sekarang menyadari bagaimana perihnya kehilangan. Dia yang mengatakan lebih baik mempertahankan cinta yang sekarang, daripada mencari sebentuk cinta yang baru (yups! Ini memang benar, kecuali kalau tidak melihat track record kamu, yang 5 kali pacaran dalam kurun waktu 3 tahun?). Saya tidak mengatakan ini karma, Cuma mungkin akhirnya dia mendapatkan artinya. Ketika dulu cinta masih dia miliki, sebegitu gampang dia berpaling. Dengan alasan kebosanan. Dengan alasan tidak cocok lagi. Cinta itu harus dijaga, ketika dia sudah pergi barulah terasa berartinya.
Satu orang mengeluh mengenai masalah hati. Apa yang dia keluhkan? Hubungannya dengan sang pacar sudah hampir berjalan satu tahun. Komunikasi mereka lancar-lancar saja. Hampir tiap hari bertemu, dan tiap weekend mereka lakukan dengan melakukan aktivitas khusus. Masalahnya? Ada orang lain menawarkan cinta. Seorang pramugara katanya. Dan bodohnya lagi? Dia mengiyakan permintaan sang pramugara tersebut! Arggh! Apa yang kau cari sebenarnya buddy? Saya cuma bisa mengatakan kalian sudah terjebak dalam rutinitas hubungan. Semuanya berjalan menuju statis. Semuanya terpola. Sadar atau tidak sadar, wajarlah kalau memang kamu menginginkan suasana baru. Tapi dari cinta orang lain? Saya cuma bisa menyarankan, kembalilah pada komitmen awal kalian. Perjalanan satu tahun bukan waktu yang pendek, apakah kamu ingin melepas kebahagian yang bisa seterusnya hanya untuk kenikmatan sesaat?
Terakhir masalahnya adalah rumit. Orang yang mengajak dia untuk merenda mimpi adalah orang yang sangat bertimbal balik. Berbeda. Dari pandangan, dari kesemuanya. Dia menginginkan A, (calon) pasangannya mengatakan B. Terlalu banyak hal yang abstrak dan tidak dapat terjelaskan. Sedangkan teman saya adalah orang-orang yang frontal. Baik atau buruk, jelek atau bagus, lebih baik dikatakan langsung alasannya. Supaya bisa berbenah diri. Kalau semua hal serba tidak jelas, bukankah diri sendiri yang akan bingung? Salah saya dimana?
Saya juga yakin mereka semua tahu jawabannya. Tahu kemana hati mereka akan melangkah. Saya Cuma bisa mengatakan,
”sekarang kamu bertanya kepada hati kamu, apakah kamu bahagia dengan pilihan ini?”
Sebab bukankah itu yang menjadi dasar dalam menjalin hubungan? Saya yang hanya membaca berbagai artikel cinta, mulai dari http://hanyawanita.com atau sumber-sumber lain hanya bisa mendengarkan. Saya tidak akan menyarankan apapun kecuali kalian minta. Dan apa yang terbaik kalian sendiri yang memutuskan.
Sedangkan saya? Entahlah. Mungkin Tuhan masih belum mempercayai saya. Belum mempercayai apakah saya sudah siap memulai suatu hubungan lagi atau tidak. Tapi saya tidak pernah memikirkannya. Saya tidak pernah marah. Walaupun perasaan hampa itu akan timbul disaat saya berjalan ke mal, dan melihat banyak sekali pasangan yang menghabiskan waktu, sewaktu berlari dan melihat mereka-mereka yang bergandengan tangan. Saya percaya cinta akan datang dengan jalannya sendiri. Saya tinggal membuka hati dan melihat jalan cinta itu. Saya tidak akan pernah merasa kesepian, ada banyak hal yang bisa membuat saya bahagia. Termasuk sahabat-sahabat yang masih mempercayai saya untuk mendengarkan mereka...